Flyover Pasar Kembang |
Yuliana menjelaskan, kejadian penjambretan yang dialaminya itu bermula saat dia bersama suaminya hendak pulang dari takziah di Perak, Jombang, dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat. Setelah sampai di Surabaya dan hendak pulang ke rumah di Jalan Kedungdoro, mereka melintas di Jalan Kupang menggunakan flyover arah Pasar Kembang.
"Saat berhenti di traffic light Kupang masih belum terlihat kedua pelaku," jelas Yuliana, yang punya usaha bisnis online ini.
Setelah lampu hijau, korban merasa jika sudah dikuntit kedua pelaku dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Satria warna hitam.
"Kedua pelaku menggeber motornya dan sempat menyalip motor saya dari sebelah kiri seperti mengincar tas," beber Yuliana.
Karena merasa hendak dijambret, pasutri ini mulai waspada dengan melihat gerak-gerik para pelaku melalui kaca spion.
Saat berada di tengah-tengah flyover, pelaku membiarkan pasutri ini mendahului. Kemudian mereka langsung memepet dari sebelah kiri dan sempat menarik tas yang diselempangkan di lengan kiri Yuliana.
"Suami saya dipepet saat di tengah flyover arah ke Kedungdoro. Sama suami saya mau ditendang itu motor pelaku. Pelaku yang duduk di belakang merampas tas saya. Spontan saya berteriak-teriak sambil tangan saya menunjuk para pelaku," kata Yuliana seperti ditulis surya.co.id, Kamis (26/11/2020).
Saat berada di tengah-tengah flyover, pelaku membiarkan pasutri ini mendahului. Kemudian mereka langsung memepet dari sebelah kiri dan sempat menarik tas yang diselempangkan di lengan kiri Yuliana.
"Suami saya dipepet saat di tengah flyover arah ke Kedungdoro. Sama suami saya mau ditendang itu motor pelaku. Pelaku yang duduk di belakang merampas tas saya. Spontan saya berteriak-teriak sambil tangan saya menunjuk para pelaku," kata Yuliana seperti ditulis surya.co.id, Kamis (26/11/2020).
Selanjutnya, suaminya berusaha memukul tangan pelaku, sehingga tas yang dipegang pelaku dilepas saat mau turun flyover dan mereka melarikan diri ke Jalan Arjuno.
Tak sampai disitu, perlawanan Deni, suami Yuliana hendak diteruskan dengan mengejar pelaku.
"Saya cegah karena takutnya di sana ada teman-temannya (pelaku). Apalagi, saat kejadian dini hari, kondisi jalan sedang sepi. Hanya ada satu pengendara Honda Scoopy plat W yang mengetahui kejadian ini. Kemungkinan mau membantu tapi takut, sehingga diam saja," ujarnya.
Dari pandangan Yuliana, kedua pelaku yang mengendarai motor Satria warna hitam tanpa nopol, memakai helm hitam merek KYT dan sweater hitam hijau.
Karena tak ada barang berharga yang berhasil dibawa pejambret, Yuliana memilih tidak melaporkan kejadian itu ke polisi.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sawahan, Iptu Ristitanto membenarkan tidak adanya laporan aksi kejahatan jalanan tersebut. [dyh/*]
Share
Berikan Komentar Anda