Salah seorang pelapor Yusuf (32) mengatakan ular itu pertama kali diketahui sekitar pukul 07.30 WIB oleh pegawainya.
"Pada waktu ada pegawai gudang saya mau ngasih makan ayam, tiba-tiba melihat ular itu. Lihatnya sekitar pukul 07.30 WIB setelah itu langsung lapor ke saya terus saya lanjut ke 112 untuk minta bantuan penanganannya," kata Yusuf, Sabtu (2/3/2019).
Yusuf melanjutkan, kejadian penemuan ular sebenarnya bukan kali ini saja. Bahkan ia mengaku sering kehilangan ayamnya karena dimangsa ular.
"Saya tahu yang memakan (ayam) itu ular. Sebelumnya ini sudah pernah lapor ke 112 tapi nggak berhasil ditangkap karena berhasil lolos. Yang terakhir ini ularnya habis makan ayam jago terus kejebak tidak bisa keluar tadi pagi," terang Yusuf.
"Ayam saya itu banyak sekitar 20 ekor kemudian jadi tinggal 15. Dan merosot lagi tinggal 2 ekor," imbuh Yusuf.
Menurut Yusuf, di lingkungan tempatnya memang sering ditemukan hewan-hewan liar. Hal itu disebabkan karena pemukimannya berdekatan dengan lahan kosong.
"Tempat saya ini gudang dan garasi untuk truk itu ada 1 atau 2 meter sekadar pelihara ayam saja," ujarnya.
"Nggak ada warga yang pelihara (ular). Tapi kemungkinan itu ini masih ada lahan-lahan kosong mungkin dari situ. Karena sebelumnya juga sering ada binatang seperti biawak juga yang ke sini," tukasnya.
Sementara itu Kabid Ops PMK Surabaya Bambang Vistadi mengatakan mendapat laporan itu 1 tim orong-orong dari posko terpadu timur PMK Surabaya diterjunkan untuk menangkap ular itu.
"Ular sudah dikondisikan oleh posko terpadu timur. Betul ular tersebut sudah makan ayam. Saat ini ular langsung dibawa tim orong-orong ke Mako PMK Pasar Turi untuk diserahkan ke BKSDA," tandas Bambang. (detikcom)