Dari informasi yang berhasil dihimpun, korban tertabrak Kereta Api Gayabaru jurusan Surabaya-Jakarta sekitar pukul 12.11 Wib. Korban diduga bunuh diri di rel kereta api di dekat rumahnya. Ia tidur di rel saat kereta api sudah terlihat dari jauh.
Johan, seorang penjaga palang pintu rel kereta api di sekitar TKP yang melihat kejadian itu langsung memberitahu warga yang kemudian dilanjutkan ke Polsek Gayungan. Tak berselang lama, sejumlah anggota Polsek Gayungan dan Tim Inafis Polrestabes Surabaya tiba di lokasi untuk melakukan identifikasi.
"Korban tidur melintang di tengah-tengah rel. Petugas palang pintu sudah memperingatkan agar pergi dan menghindar, tetapi korban tidak menghiraukan, akhirnya pria tersebut tertabrak kereta," terang Kanit Reskrim Polsek Gayungan, Iptu Philips R Lopung seperti dilansir JatimNow.
Dari hasil identifikasi dan olah TKP, korban diduga terseret kereta api hingga 25 meter dari tempatnya tidur. Setelah diidentifikasi, jasad korban dibawa ke RSU dr Soetomo Surabaya untuk proses visum dan autopsi.
"Keterangan keluarganya, korban diduga depresi akibat penyakit lambung yang diderita selama 6 bulan tidak kunjung sembuh. Sehingga diduga kuat korban bunuh diri," jelas Philips.
Kendati begitu, Philips dan anggotanya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti nekatnya korban tiduran di rel kereta api tersebut. [jn/*]