“Awalnya untuk mengisi waktu kosong disela waktu sekolah yang sekarang serba online"
“Awalnya untuk mengisi waktu kosong disela waktu sekolah yang sekarang serba online,” ujar Primadita Nuri Izzan yang akrab dipanggil Dita ini, Kamis (22/10/2020).
Diawali setelah praktik membuat pizza di sekolah, Dita mencoba menjualnya dan ternyata laku keras bahkan di sekolah adiknya SMK 5 Surabaya juga laku keras.
“Nenek dulu jualan jajanan tradisional, tapi sudah berhenti karena dimarahin anak-anaknya. Jadi sekarang resep-resep nenek yang enak, saya yang meneruskan,” ujar Dita yang memulai usahanya bulan Juni 2020.
Diawali setelah praktik membuat pizza di sekolah, Dita mencoba menjualnya dan ternyata laku keras bahkan di sekolah adiknya SMK 5 Surabaya juga laku keras.
“Waktu jualan pizza sehari bisa laku 25 buah, di sekolah adek bisa 20 buah,” tuturnya dengan senyum bahagia.
Keinginannya untuk berjualan pizza semakin kuat. Tetapi atas saran ibunya, ia mengurungkan niat untuk menjadikan pizza sebagai produk unggulannya.
“Ibu bilang, kamu kalau bikin pizza saingannya berat. Pasarnya nggak sampai. Seperti salah satu merek D, awalnya rame orang pada coba, sekarang udah sepi lagi,” ujar Dita.
Bermodal background sekolah jurusan tata boga dan nenek yang dulunya juga seorang pengusaha makanan, Dita memberanikan diri membuat usaha jajanan ringan dan tradisional bernama gnukfood.
Keinginannya untuk berjualan pizza semakin kuat. Tetapi atas saran ibunya, ia mengurungkan niat untuk menjadikan pizza sebagai produk unggulannya.
“Ibu bilang, kamu kalau bikin pizza saingannya berat. Pasarnya nggak sampai. Seperti salah satu merek D, awalnya rame orang pada coba, sekarang udah sepi lagi,” ujar Dita.
Bermodal background sekolah jurusan tata boga dan nenek yang dulunya juga seorang pengusaha makanan, Dita memberanikan diri membuat usaha jajanan ringan dan tradisional bernama gnukfood.
“Nenek dulu jualan jajanan tradisional, tapi sudah berhenti karena dimarahin anak-anaknya. Jadi sekarang resep-resep nenek yang enak, saya yang meneruskan,” ujar Dita yang memulai usahanya bulan Juni 2020.
Produk unggulan gnukfood ini, ada Pastel, Risol Mayo, Lemper, Roti lapis dan jajanan tradisional lainnya. Gnukfood menjual produknya dengan harga per item 4 ribu rupiah, dan sudah punya reseller.
Ia memasarkan dagangannya melalui whatsapp dan instagram, tetapi order paling banyak justru dari mulut ke mulut.
“Sistimnya kita pre-order, dan diluar dugaan peminatnya sangat banyak. Dalam setiap pre-order, pesanan minimal mencapai 100 biji. Dan alhamdulillah omzetnya perbulan mencapai jutaan rupiah,” ujar Dita dengan senyum bahagia.
Dita yang bercita-cita menjadi chef dan memiliki rumah kue sendiri ini, terus belajar dan berusaha untuk menggapai cita-citanya tersebut.
Dan tak lupa sang ibu selalu mengingatkan untuk selalu dibukukan dengan rapi, untuk bisa menghitung hasil yang didapatkan.
“Saya selalu bilang kepada Dita, mulai belajar menghitung semuanya, nanti kalau jalannnya usaha bagus sudah bisa merapikan sendiri. Walaupun masih SMK kelas 12 sudah harus belajar sedini mungkin,” ujar Rifa Yuniarti ibunda Dita [dyh/*]
Ia memasarkan dagangannya melalui whatsapp dan instagram, tetapi order paling banyak justru dari mulut ke mulut.
“Sistimnya kita pre-order, dan diluar dugaan peminatnya sangat banyak. Dalam setiap pre-order, pesanan minimal mencapai 100 biji. Dan alhamdulillah omzetnya perbulan mencapai jutaan rupiah,” ujar Dita dengan senyum bahagia.
Dita yang bercita-cita menjadi chef dan memiliki rumah kue sendiri ini, terus belajar dan berusaha untuk menggapai cita-citanya tersebut.
Dan tak lupa sang ibu selalu mengingatkan untuk selalu dibukukan dengan rapi, untuk bisa menghitung hasil yang didapatkan.
“Saya selalu bilang kepada Dita, mulai belajar menghitung semuanya, nanti kalau jalannnya usaha bagus sudah bisa merapikan sendiri. Walaupun masih SMK kelas 12 sudah harus belajar sedini mungkin,” ujar Rifa Yuniarti ibunda Dita [dyh/*]
[source: berita jatim.com]