Para pelaku yang merupakan warga Jember itu disergap saat hendak menyatroni sebuah rumah di kawasan perumahan elit di Surabaya Timur.
Komplotan bandit motor ini menjadi salah satu kelompok yang paling diburu Polrestabes Surabaya dan menjadi target operasi sejak 2018 lalu.
Penyergapan dilakukan petugas sekitar pukul 08.30. Tepatnya saat mobil yang dipakai komplotan ini melintas di Jalan Dharmahusada Indah.
Hal itu dibenarkan Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Bima Sakti seperti dilansir memorandum.
Bima hanya membenarkan bila dirinya dan tim terpaksa menembak ketiga pelaku karena ketiga pelaku menghunus senjata tajam dan menyerang anggota saat disergap. “Iya benar, ketiganya meninggal saat perjalanan ke rumah sakit. Keterangan lengkapnya akan disampaikan Bapak Kapolrestabes dan Bapak Kasatreskrim besok,” singkat Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 2013 itu.
Kendati demikian, disebut-sebut komplotan ini diketahui sudah beraksi di sejumlah wilayah di Surabaya.
Dalam aksinya, komplotan ini membawa mobil dan mengincar tempat kos maupun rumah yang dianggapnya berpotensi. Bahkan, komplotan ini mampu memetik tiga hingga empat motor pada satu lokasi.
Dari pengungkapan kasus itu, petugas turut menyita sejumlah barang bukti termasuk senjata tajam dan mobil yang dipakai komplotan ini. Sedangkan dalam catatan polisi, komplotan ini sudah beraksi lebih dari 15 TKP di Surabaya [*/memo]