"Saya dulu pernah sampaikan. Saya akan bangun jogging track mulai Keputran sampai ke Wonokromo. Nah ini saya coba komunikasi dengan DKRTH agar akses ini bisa diwujudkan," kata Risma di sela-sela sidak di sungai Jagir Wonokromo, Sabtu (16/3/2019).
Menurut Risma, meski begitu DKRTH tidak akan sendiri dalam rencana pengerjaan jogging track. Ia mengaku telah menginstruksikan dinas terkait lainnya agar fasilitas itu bisa segera terwujud.
"Tidak bisa sendiri karena DKRTH harus juga berkomunikasi dengan Cipta Karya besok senin mungkin. Juga Dinas PU untuk ngeruk," imbuh alumnus ITS itu.
Risma menambahkan, jika sudah dibangun jogging track, pihaknya juga akan membangun perahu wisata di sepanjang sungai tersebut. Sebab, selain bisa dimanfaatkan sebagai pendapatan asli daerah (PAD), tapi juga mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar.
"Sehingga nanti kita gunakan perahu wisata yang selama ini hanya di Kalimas. Mungkin nanti yang di Ngagel ini bisa kita gunakan sampai Kayon. Kalau ini terjadi kita masyarakat dapat akses ekonomi. Kalau pariwisata ini naik perahu harus bayar sehingga kita dapat PAD," imbuhnya.
Tak hanya untuk warga Surabaya, warga luar Surabaya juga dipersilahkan untuk memanfaatkan fasilitas yang telah dibangun pemkot. Karena memang selama ini dari laporan diketahui banyak warga dari luar memanfaatkan taman maupun fasilitas publik lainnya di Kota Pahlawan.
"Sekarang ini banyak orang luar kota itu yang kalau ke Surabaya bawa sepeda terus memanfaatkan jogging track karena tetarik untuk jogging. Karena itu kita sediakan fasilitas itu," lanjut Risma.
Kemudian, Risma juga mengaku akan terus berbenah menata kota. Memperbaiki fasilitas yang ada agar tetap nyaman untuk Masyarakat.
"Mungkin sekali enak dia bisa mengajak orang lain. Oh enak bersepeda di Surabaya lalu mengajak orang lain. Kita akan perbaiki supaya nyaman," pungkasnya. [detikcom]