"Bu wali sendiri yang bikin (konsep desainnya). Semua idenya beliau sendiri. Kita cuma menerjemahkan saja. Ya itu untungnya punya wali kota arsitek," kata Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DKPCKTR) Iman Krestian, Jumat (8/3/2019).
Baca juga: Proyek Alun-alun Surabaya, Jalan Yos Sudarso Bakal Ditutup Selama 6 Bulan
Sedangkan untuk inspirasinya, lanjut Iman, Risma mendapatkan saat melakukan lawatan ke Kota New York, Amerika Serikat. Di sana, Risma berharap suatu saat Surabaya bisa memiliki semacam alun-alun di tengah kota yang sekaligus menjadi ruang publik selama 24 jam bagi warganya.
"(Inspirasinya) Rockefeller Center atau central park-nya Manhattan, New York. Jadi ketika bu wali kunjungan PBB di sana. Itu kan kawasan kota yang tinggi. Banyak gedung-gedung bertingkat. Tapi di sana ada ruang publik yang terbuka aktivitas warga. Nah bu wali tertariknya ingin membuat itu di Surabaya," terang Iman.
"Idenya bu wali sendiri tapi beliau ingin ada pengembangan - pengembangan dari ibu sendiri kemarin. Inspirasinya ingin seperti kota di New York di kawasan central bussines tapi ada ruang publik yang dipakai aktifitas warga 24 jam. Idenya sudah lama sekali," lanjutnya.
Karena itu, sejak tahun 2016 wali kota perempuan pertama Surabaya itu mulai bertahap mewujudkan alun-alun Surabaya yang dimulai dari Balai Pemuda. Kemudian saat ini akan menggarap Basemen di bawah Jalan Yos Sudarso dan nantinya dilanjutkan di tanah persil Jalan Pemuda 17. [detikcom/*]