Mini agro wisata yang terletak di belakang kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jalan Pagesangan tersebut memiliki luas lahan sekitar 8000 meter dan telah ada sejak 15 tahun yang lalu.
Dikonsep layaknya perkebunan di dalam perkotaan, kawasan agro wisata mengenalkan sekaligus mengedukasi berbagai macam jenis budidaya pertanian dan perikanan. Berbagai macam jenis tanaman, tumbuhan, dan sayuran seperti kangkung, sawi tabulampot, budidaya aggrek, dan juga tanaman budidaya hidroponik tersedia di sini.
Selain itu, ada juga budidaya berbagai macam ternak seperti ayam petelur, kelinci dan kambing serta membudidaya ikan nila dan lele. Bagi pengunjung yang pegal-pegal tak usah khawatir karena di tempat ini menyediakan ikan terapi yang siap memijit manja kaki pengunjung.
Yuni (32) Warga Menanggal menuturkan, liburan sekolah dimanfaatkan dengan mengajak buah hatinya supaya berani dengan binatang dan mengenal berbagai macam tumbuhan.
Ia mengetahui kawasan agro wisata berdasarkan informasi dari teman-teman yang membagikan tempat wisata ini di akun sosial media facebook.
“Awalnya nggak tahu, pas lihat dan kebetulan tidak jauh dari rumah akhirnya ke sini. Kesan pertama, bagus dan baik. Kawasan ini juga bagus untuk anak-anak. Itung-itung bermain sambil belajar,” ucapnya, Selasa (18/12/2018).
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Joestamadji mengatakan mini agro wisata dibuat untuk mengenalkan berbagai macam jenis tanaman kepada masyarakat.
Salah satunya, budidaya jenis tanaman di perkotaan menggunakan hidroponik, polybag dan ember. Ada berbagai macam jenis pertanian yang disediakan DKPP antara lain timun, cabe, melon, mangga, jambu, sirsak, pepaya, kangkung, sawi, pisang. Selain pertanian, kata Joes, adapula peternakan hewan mulai dari kelinci, ayam dan kambing. Sedangkan perikanan ada budidaya ikan lele serta nila.
"Jadi, ketika masyarakat datang, bisa tahu bagaimana budidaya tanaman di perkotaan. Untuk total jumlah kambing sekitar 40 dan biasanya diberikan kepada kelompok tani," ujarnya.
Mengingat, banyaknya peminat, DKPP membuka wisata ini pada Sabtu, Minggu dan di hari libur mulai pukul 09.00–15.00 WIB.
Dikarenakan penataan tempat wisata yang nyaman dan cukup apik, Joes mengaku, jumlah pengunjung jelang liburan natal dan tahun baru dipastikan meningkat dari biasanya.
“Jumlahnya saya tidak tahu persis, namun yang datang tidak hanya warga Surabaya melainkan juga luar kota Surabaya. Kalau masuk musim panen, biasanya kami bagikan kepada warga yang sedang mengunjungi Mini Agrowisata bahkan kami bagikan ke warga sekitar," ungkapnya seperti dilansir JatimNow.
Sementara itu, bagi warga yang juga ingin mendapatkan bibit, bisa langsung memintanya di Kantor DKKP tapi dengan catatan jika stok masih tersedia.
“Biasanya kalau stok bibit di green house melimpah pengunjung dan warga Surabaya biasanya kami bagi. Akan tetapi jika stok terbatas ya mohon maaf,” tandasnya. (jn/dyh)