foto: radarsby
|
Kabar Pojok Surabaya - Hati-hati jika berkenalan dengan siapa pun di media sosial (medsos). Refri dan Fahmi menjadi korban pencurian dengan kekerasan gegara terlalu percaya pada teman baru di dunia maya.
Beruntung, dua tersangka akhirnya diamankan Polsek Asemrowo tak lama setelah kejadian.
Tersangka Moh Tohir, 26, dan istri sirinya, Dinia Arie Mubasyaroh, 21, tinggal di Jalan Wonorejo II, Tegalsari, Surabaya, diamankan di Jalan Asem Mulya Surabaya. "Kejadian tersebut bermula ketika salah satu korban berkenalan dengan seorang wanita di FB bernama Tia," ujar Kapolsek Asemrowo AKP Hary Kurniawan.
Perkenalan tersebut berlanjut dengan saling tukar nomor WhatsApp (WA). Akhirnya mereka sepakat untuk bertemu di sebuah kafe tempat kerja Tia. "Tersangka sengaja membuat akun palsu dengan nama Tia. Mereka sudah merancang untuk mencari korban," tuturnya.
Kedua korban akhirnya mendatangi tempat kerja korban. Namun saat berada di Jalan Dupak Rukun, mereka diarahkan ke Pasar Loak. Kedua korban mengikuti arahan tersebut. Saat di lokasi, mereka bertemu dengan Dinia. Tersangka Dinia mengaku disuruh Tia untuk menemui korban.
Tak lama kemudian, tersangka Tohir datang dengan temannya. Tanpa banyak kata, Tohir dan temannya menghajar kedua korban. Tersangka memukuli kedua korban dengan alasan memiliki utang. Pelaku kemudian merampas uang Rp 82 ribu serta dua ponsel korban. "Setelah mengambil mereka kabur," ujar AKP Hary.
Korban ingat ciri-ciri tersangka yang memiliki tahi lalat di dahi. Polisi pun mengejar tersangka yang diketahui tak jauh dari lokasi. Hingga akhirnya berhasil menangkap pasutri siri tersebut. "Kami amankan beserta barang buktinya," ungkap Hary.
Tersangka Tohir mengaku sudah merencanakan aksi tersebut. Ia terpaksa melakukan karena butuh uang untuk kebutuhan istrinya yang sedang hamil. Lelaki yang tangannya penuh tato ini mengaku baru sekali melakukan aksi curas. "Saya butuh uang tambahan," kata kuli bangunan itu. [dyh/*]
[source: radarsby]