Kabar Pojok Surabaya - Rumah di Jalan Rangkah Gang I No.45, Tambaksari Surabaya disatroni komplotan perampok, Jumat siang (10/7/2020) sekitar pukul 13.00 WIB. Uang Rp 2,5 juta dan sejumlah barang berharga raib.
Kerugian korban yang diketahui bernama Meity Witedja (55). diperkirakan mencapai Rp 25 juta.
"Benar, kejadian kemarin siang. Saat ini kasusnya masih kami selidiki," kata Kanitreskrim Polsek Tambaksari Iptu Didik Ariawan saat dikonfirmasi, Sabtu (11/7/2020).
Saat peristiwa perampokan itu terjadi, di rumah korban hanya ada Suliyah (58) asal Pacitan, yang sedang berada di lantai dua untuk menunaikan sholat. Selesai sholat, Suliyah mendengar ada suara orang di lantai bawah.
Ia mengira jika suara itu merupakan suara majikannya. Saat dihampiri, suara itu diketahui dari dua perampok yang sudah berada di dalam rumah.
Suliyah yang kaget hanya bisa terdiam. Ia lantas digiring salah satu pelaku ke ruang dapur dengan ditodong linggis kecil. Sementara satu pelaku lainnya masuk ke kamar majikannya lantas mengacak-acak isi kamar.
Setelah menemukan barang-barang berharga, pelaku langsung kabur. Sedangkan Suliyah yang ketakutan tidak bisa berbuat apa-apa. Beberapa menit kemudian, ia lantas menghubungi majikannya.
"Menurut keterangan pembantu korban, saat kejadian ia dipojokkan di ruang dapur. Yang dicuri para pelaku katanya uang Rp 2,5 juta dan barang berharga lainnya," jelas Didik.
Dari hasil olah TKP, komplotan perampok itu menyatroni rumah korban dengan merusak pintu pagar rumah hingga jebol. Kemudian masuk dan merusak pintu utama. Setelah itu, mengacak-acak kamar korban.
Saat ditanya berapa jumlah pelaku perampokan yang menyatroni rumah korban Meity Witedja, Didik belum bisa memastikannya. Sebab, hingga saat ini, proses penyelidikan masih dilakukan.
Perampokan itu berlangsung cepat. Pemilik rumah, Meity Witedja (55) saat kejadian sedang bepergian bersama suami dan anaknya. Sementara yang di dalam rumah hanya ada pembantunya, yakni Suliyah (58).
Saat merampok rumah berlantai dua itu, para pelaku mengaku sebagai polisi, dan hendak melakukan penggeledahan narkoba. Pengakuan itu dikatakan pelaku saat mereka kepergok Suliyah, sang pembantu.
"Menurut keterangan pembantu korban, para pelaku saat beraksi memang mengaku sebagai polisi. Katanya hendak melakukan penggeledahan narkoba. Yang bilang itu dua pelaku yang di dalam rumah," terang Didik menirukan cerita Suliyah.
"Pelaku katanya berjumlah lima orang. Lainnya bertugas mengawasi di depan rumah. Pakai motor," tambahnya.
"Masih kami selidiki sampai saat ini dan ini juga dibantu sama Resmob Polrestabes," pungkas Didik. [*/dyh]
[source: jatimnow, detik.com]