Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bappeko Surabaya, Ery Cahyadi, Rabu (6/3/2019). “Rencananya begitu nutup sampai 6 bulan. Ini lagi dikoordinasikan dengan Cipta Karya sama Kepolisian,” katanya.
Beberapa alternatif pun, menurutnya sudah disiapkan untuk menjadi solusi. “Kan ada dua alternatif. Satu, ditutup separuh, dua di tutup semuanya selama 6 bulan dan ada rekayasa lalu lintas,” bebernya.
“Itu kan nanti kalau relayasa lalu lintasnya jadi baru dibangun. Soalnya kan harus dapat izin dari Kepolisian dulu. Kan nutup jalan rencananya. Ya seperti itu, cuma nanti bagaimana pelaksanaannya Cipta Karya. Karena kan nunggu rekayasa lalu lintasnya. Kalau rekayasa sudah oke baru dikerjakan,” lanjut Ery.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membeberkan jika tak lama lagi Kota Pahlawan bakal punya alun-alun. Selama ini, Kota Surabaya memang tak memiliki ruang publik yang lazimnya ada di pusat kota itu.
“Nanti itu Balai Pemuda yang basementnya nyambung di bawah Jalan Yos Sudarso sampai ke seberangnya yang kita dijadikan alun-alun. Lahan diseberangnya itu punya kita. Tengah kita perjuangkan,” kata Wali Kota Risma di Kediaman Dinas Wali Kota Surabaya, Rabu (27/2/2019).
Area itu, urai Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini, akan difungsikan sebagai community center. “Bisa jadi tempat kumpul-kumpul untuk berekspresi,” jelasnya.
“Yang mau latihan band, bisa tampil disana, yang mau nari juga bisa latihan tampil juga. Jadi itu nanti terbuka untuk semua. Kita fungsikan seperti alun-alun,” tambah Wali Kota Risma. [beritajatim]