Kabar Pojok Surabaya -- Meski Pemerintah Kota Surabaya telah memberikan fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) untuk pejalan kaki di sejumlah ruas jalan yang padat, nyatanya banyak warga yang mengabaikan JPO ini.
Seperti halnya yang terpantau siang ini di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya. Di kawasan ini, Pemkot Surabaya telah menyediakan JPO yang telah dilengkapi dengan lift. Namun
puluhan pejalan kaki nekat menyeberang melewati pembatas jalan dari sejumlah hotel dan gerai makanan cepat saji menuju Tunjungan Plaza yang berada di seberang jalan.
Padahal di tengah-tengah Jalan Basuki Rahmat telah diberi pembatas jalan (barrier warna oranye). Puluhan pejalan kaki terlihat nekat melewati pembatas jalan ini, kendati arus lalu lintas juga tengah padat.
Para pejalan kaki ini pun mendapatkan teguran dari petugas kepolisian, Linmas dan TNI yang sedang berjaga di Pos Pam Polsek Tegalsari yang berada di depan Tunjungan Plaza.
"Ayo mbak, mas kesini masuk dulu ke pos. Semuanya sudah tahu dilarang menyebarang disini. Di samping sana ada JPO yang sudah dilengkapi lift kok tidak lewat sana," imbau Kanit Reskrim Polsek Tegalsari Iptu Zainul Abidin kepada pejalan kaki, Selasa (19/6).
Terkait hal ini, Iptu Zainul mengaku sering menjumpai para pejalan kaki yang nekat menyeberang di Jalan Basuki Rahmat.
"Sering kami jumpai. Itukan membahayakan dirinya sendiri dan pengguna jalan yang lain dan juga bisa menimbulkan kemacetan," ujar Abidin.
Para pejalan kaki yang sudah diperingatkan oleh petugas tersebut kemudian didata serta mendapatkan edukasi. Selain itu, untuk menimbulkan efek jera, beberapa pejalan kaki juga diberikan hukuman seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya. (*/detik/kps)