tgl

Minggu, 20 Desember 2020

Ibu dan Anak Dijambret di Jalan Tidar, Anaknya Terluka di Kepala dan Harus Menjalani Operasi

Maria mengaku sempat menghubungi call center 112, dan juga meminta tolong warga. Namun, saat dihubungi tidak merespon. 



Kabar Pojok Surabaya - Seorang wanita dan anaknya yang berusia 6 tahun menjadi korban penjambretan di Jalan Tidar, Kecamatan Sawahan Surabaya, Jumat (19/12/2020) pukul 22.30 Wib.

Akibat ulah bandit jalanan itu, anak korban yang bernama FK harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami luka di bagian dahi sebelah kanan.




"Saat ini saya masih fokus untuk kesembuhan anak saya dulu. Laporan nanti setelah anak saya sembuh atau sadar. Rencananya mau lapor ke Polsek Sawahan," kata Maria (33), seperti dilansir jatimnow.com, Sabtu (19/12/2020).

Warga Keputran Surabaya itu menceritakan kejadian yang menimpa dirinya dan anaknya. Awalnya, ia dan putrinya dari Gunawangsa Mal kemudian lewat Jalan Kedungdoro.
Saat di Jalan Tidar sekitaran Optik Joyo, dipepet dua orang laki-laki yang mengendarai motor matic. Keduanya menarik paksa tas Maria yang saat itu dislempangkan di pundak meski sudah ditutupi dengan jaket. Saking kerasnya tarikan, Maria dan anaknya tersungkur dari motor hingga terseret di jalan sejauh tiga meter.

"Saya sudah curiga pas dipepet itu. Langsung saya gas banter (kenceng). Tapi terus diikutin dan ditarik tas saya dari belakang. Karena tali tas saya ndak putus, motor saya oleng (tak terkendali) jadinya saya terjatuh," ceritanya.

"Pas jatuh itu, anak saya langsung saya peluk. Motor saya nabrak trotoar. Anak saya terseret aspal kepalanya dan seluruh tubuh. Sampai kepalanya (dahi) luka selebar 5-7 sentimeter. Jadi harus operasi tambal kulit," kata Maria saat menunggui putrinya yang tengah dirawat di RSAL Surabaya.

Maria menyebut jika para pelaku yang membuat anaknya terluka hingga masuk rumah sakit, itu masih muda dan diperkirakan berumur 25 tahun. Kedua pelaku mengendarai motor matic dan tidak memakai helm.

"Untuk barang-barang berharga saya, Alhamdulillah tidak ada yang hilang. Tapi anak saya yang jadi korban. Saya terus berdoa mudah-mudahan anak saya segera sembuh. Yang penting itu dulu, anak saya sembuh dulu," harapnya.

Maria mengaku sempat menghubungi call center 112, dan juga meminta tolong warga. Namun, saat dihubungi tidak merespon. Beruntung bersamaan dengan itu ada sekuriti yang melintas. Ia akhirnya ditolong.

"Jalannya sudah sepi. Alhamdulillah ada bapak-bapak sekuriti yang lewat. Saya kemudian dibantu membawa anak saya ke rumah sakit. Awalnya saya bawa ke RSU dr Soetomo, tapi ditolak karena penuh. Akhirnya saya bawa ke sini," pungkas Maria sembari mengusap air matanya. [dyh/*]




Share



Berikan Komentar Anda 



Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar